4 Keistimewaan Sholat Tahajjud, Kajian ustad Adi Hidayat,
ustad adi hidayat |
4 Keistimewaan Sholat Tahajjud, Kajian ustad Adi Hidayat
Keutamaan bangun di malam hari yakni ibadah tahajjud, kata Al-Qur'an memiliki 4 keutamaan. Memiliki 4 keutamaan lain yang tidak akan pernah diberikan kepada orang yang tidak tahajjud. Bahkan se-khusyu’ apapun sholat yang lainnya. Misalnya antum sholat fardunya khusyu’ luar biasa, tapi gak Tahajjud akan dapat yang 4 ini.
Di dalam Alquran surat al-isra (surat ke-17) ayat 79 – 81 Allah berfirman “waminallaili fatahajjad bihi naafilatallaka”.
Pengantarnya ini perhatikan, Ayat 79 ini dipisahkan ketentuannya dengan ayat
78.
Di ayat 78 tentang sholat wajib, kemudian 79 tentang sholat
tahajjud. Tapi uniknya Allah hanya menerangkan 4 keutamaan untuk sholat
tahajjud, 78 nya gak disebut.
Kita lihat ya ”aqimisholata
liduluqisyamsi ila gosakillaili wa qur’anal fajri inna qur’anal fajri kana
masyhuuda.” Itu sholat yang wajib 5 waktu tidak dijelaskan keutamaannya
nanti dirinci di hadist.
Tapi ketika menerangkan tahajjud ayat 79 nya .”dan diantara sementara malam tunaikan
olehmu tahajjud”. Naafilah itu hanya sunnah saja muakkadah hukumnya sunnah
yang sangat ditekankan. Tapi ibadah naafilah ini, subhanallah tidak didiamkan
oleh Allah, langsung dilengkapi ayatnya.
Pertama, Siapapun yang menunaikan tahajjud dengan baik, maka Allah akan
mengangkat derajatnya, mengangkat karirnya ditempatkan ditempat yang terbaik
dan mulia.
Saya sering kali rewel kepada para ayah. Antum itu punya tugas untuk mencari nafkah. Allah sudah berjanji di ayat ini kalau antum tidak tinggalkan tahajjud tunaikan dengan baik itu karir pekerjaan kita akan dimudahkan, itu sudah janji Allah.
Antum jangan lihat para sahabat nabi itu bukan semuanya jadi ustad, tidak.
Banyak diantara mereka yang pebisnis. Abu Bakar misalnya seorang diplomat yang
sangat ulung disamping seorang pebisnis. Usman bin Affan seorang pedagang yang
luar biasa. Abdurrahman bin Auf seorang sahabat yang luar biasa manajemen
bisnisnya, paling kaya saat itu di Mekkah dan di Madinah. Ali bin Abi
Thalib seorang pengajar yang sangat jenius.
Bapak Ibu tau apa yang terjadi?.Abu Bakar, Usman, Abdurrahman
bin Auf termasuk Abu Dzar AlGhiffari seorang yang sukses dalam dunianya, itu
bisnisnya tidak pernah rugi selalu untung, tidak pernah rugi selalu untung.
Bahkan Abdurrahman bin Auf cuma punya modal pakaian saja, 3 bulan di Madinah jadi orang nomor 3 paling kaya di Madinah. Nomor 3 paling kaya, hartanya ¼ nya 80.000 dinar. Modalnya Cuma pakaian. 80.000 dinar, sekarang 1 dinar 2.5 juta. Setengah T kurang lebih selama 3 bulan, untanya 10.000 ekor dalam 3 bulan.
Subhanallah, sekarang 1 ekor 15 juta paling
murah, dombanya tak terukur. Setelah 1 tahun jadi orang paling kaya di Madinah
yang kapaknya aja terbuat dari emas. Antum 3 bulan sudah dapat apa?
Oke ya, mari kita liat apa yang terjadi mereka sahabat yang sangat sibuk, luar
biasa pekerjaannya, dan pergi kemana-mana, dinasnya itu kemana-mana.
Usman aja
kadang dinas ke tempat ini kadang ke tempat itu dan sebagainya, tapi jangankan
wajibnya sunnahnya dikerjakan. Siyamnya jalan, tahajjudnya jalan dan
sebagainya.
Sahabat yang sibuknya sangat luar biasa, bahkan diantara
mereka disebut oleh Rasulullah akan masuk sorga tanpa hisab masih mau tahajjud,
masih mau menunaikan siyam sunnah.
Antum, saya, kita semua yang masih belum jelas nasibnya
diakhirat, surganya belum jelas, gitu kan? Kemudian ibadahnya juga belum
maksimal, dunianya belum tentu tercapai maka lebih layak kita untuk semakin bersemangat
dalam menunaikannya.
Jadi pesan saya kalau antum masih aktif bekerja dimanapun,
jangan tinggalkan tahajjud. Allah sudah berjanji dan kalimatnya ‘asa bukan
la’alla. Ini beda antara ‘asa dan la’alla.
Kalau la’alla itu harus usaha
keras sungguh-sungguh baru dikasih, ‘asa tidak. ‘asa selama kita
ikhlas, selama kita ikhlas menunaikannya sekalipun kualitas, kuantitasnya
mungkin sedikit itu Allah langsung berikan. Karena itu penaklukan kota Mekkah,
itu tidak menggunakan la’alla pake ‘asa kalimatnya di al-qur’an.
Kedua, Allah berjanji akan memudahkan setiap awal aktifitasnya.
Bahkan hebatnya tahajjud langsung kita yang diminta oleh Allah. Kalau
engkau bangun tahajjud, karirmu, pekerjaanmu, akan dimudahkan oleh Allah
ditempatkan di tempat yang terbaik, kemudian diperintahkan kita, “waqul” katakana
saat tahajjud itu mintakan kepada Allah “Robbi
adkhilni mudkholan sidqin,” duhai Allah, mudahkan setiap aktifitas yang
akan saya awali.
Antum kalau punya persoalan, misalnya akan memulai pekerjaan, ibu akan memulai aktifitas, anak akan memulai sekolah, mulai kuliah, bangun malam, ini perintah Allah. Katakana di malam harinya, ya Allah mudahkan setiap saya akan mengawali aktifitas. Janji Allah yang kedua, Allah akan memudahkan setiap aktifitas yang dia lakukan.
Ketiga, Allah akan lepaskan, bebaskan dia dari segala kesulitan
yang sedang dialami ”wa akhrijni
mukhrojan sidqin”. Kalau dikantor itu enak saja atau kadang ada
kesulitannya pak?.ibu juga begitu ya?pekerjaankan gak selamanya mulus. Maka
kata Allah, hebatnya karir diangkat, pekerjaan dimudahkan, ada kesulitan
dilepaskan.
Keempat, dan yang terakhir ”wajalni milladunka kasiiro” kalau ada yang
mengganggu pekerjaannya, Allah yang langsung menolongnya, bukan yang lain,
Allah yang langsung menolongnya.
Karena itu keutamaan-keutamaan ini, Nabi diperintahkan
sebelum turunnya perintah sholat lima waktu, Rosulullah sudah menunaikan sholat
ini. sholat malam, sudah di dawamkan. Turun Surah Al-muzammil, surah ini
mewajibkan Rosulullah menunaikan sholat tahajjud.
Jadi asalnya tahajjud wajib bagi Nabi. Nanti setelah turun
ayat yang ke 20 di surah al-Muzammil ayat yang terakhir, pindah menjadi sunnah.
Posting Komentar
0 Komentar