NAMANYA TERKENAL DI LANGIT
Di suatu negeri yang kaya akan ilmunya, yakni negeri Yaman, terdapat
seorang pemuda yang sangat cinta dan berbakti kepada ibunya.
Dengan tulus ia merawat ibunya yang lumpuh serta memenuhi
semua keinginan ibunya itu. Namun ada satu permintaan ibunya yang sulit ia
wujudkan. Suatu hari sang ibu berkata kepada sang anak. “wahai anakku mungkin
ibu tidak akan lama terus bersamamu, ikhtiarkanlah agar ibu bisa menunaikan
ibadah haji.
Mendengar ucapan sang ibu pemuda itu termenung dan berfikir, bagaimana
caranya agar ia bisa membawa ibunya pergi haji mengingat perjalanan dari Yaman
ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir yang tandus dan panas dan juga
harus banyak membawa perbekalan.
Dengan tekad yang kuat, si pemuda itu membeli seekor anak
sapi (lembu) untuk ia jadikan latihan. Si pemuda itu menggendong anak lembu
tersebut turun naik bukit sampai lembu itu dewasa. Al hasil otot otot si pemuda
itu berisi dan menjadi kuat bertenaga.
Sampai musim haji tiba, si pemuda itu bertekad menggendong
ibunya dari Yaman ke Mekkah untuk melaksanakan ibada haji. Dengan rasa cintanya
yang begitu besar kepada ibunya, ia rela berjalan kaki di padang pasir yang
tandus dan panas tak lain adalah untuk memenuhi permintaan sang ibunda
tercinta.
Tibalah mereka di tanah suci , pemuda itu terus menggendong
ibunya mengelilingi ka’bah. Ibunya merasa haru dan menangis bahagia melihat
betapa putranya begitu berbhakti kepadanya. Di depan baitullah, sang anak berdo’a
“Ya Allah ampunilah dosa ibuku. Ibunya heran dan bertanya “bagaimana dengan
dosamu wahai anakku?”. “Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk
surga, cukuplah bagiku ridho ibu akan membawaku ke surga”.
Dengan karunia Allah pemuda itu sembuh dari penyakit belang
di tubuhnya dan bekas belang itu pun hilang kecuali hanya tinggal selingkaran
saja di tengkuknya.
Hari demi hari berlalu, pemuda itu berniat mengunjungi
Rosulullah di Madinah, namun ia tidak menjumpainya karena Rosulullah sedang
berada di medan pertempuran. Dengan berat hati pemuda itu berpamitan kepada
saayyidah ‘Aisyah dan menitip salam untuk Rosulullah SAW.
Ketika Rosulullah saw pulang dari medan peperangan, beliau
mendapati salam dari pemuda itu. Kemudian berpesanlah Nabi SAW kepada Umar dan
Ali “Suatu ketika apabila kalian bertemu dengannya mintalah do’a dan
istighfarnya karena dia adalah penghuni langit dan bukan orang bumi”. Namanya tidak
terkenal di bumi namun penghuni langit memanggilnya UWAIS ALQORNI
Posting Komentar
0 Komentar