Tata Cara, niat dan doa sholat Taubat
Taubat merupakan suatu usaha untuk melepaskan semua perbuatan dosa atau maksiat yang pernah dibuatnya dan memiliki kemauan yang kuat untuk tidak lagi melakukan atau mengulangi perbuatan maksiat tersebut.
Allah SWT Maha Penerima Taubat bagi setiap hamba-hambanya meskipun dosa yang pernah si hamba lakukan itu ibarat buih di lautan, jika dihitung-hitung maka dosanya amatlah banyak tetapi Allah subhanahu wata’ala Maha menerima taubat selama nafas belum sampai di tenggorokan.
Syarat seseorang yang bertaubat antara lain
- Menyesal atas semua perbuatan dosa yang pernah ia kerjakan
- Bertekad dalam hati untuk tidak mengulangi kembali perbuatan maksiat.
Artinya
:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhan (taubat yang sebenar-benarnya). Mudah-mudahan RabbMu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukanmu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan “ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Qur’an surat At-Tahrim : 8)
TATA CARA SHALAT TAUBAT
Shalat Taubat adalah shalat sunnah yang dikerjakan seorang hamba yang ingin dosa-dosanya diampuni Allah SWT. Shalat Taubat bisa dilakukan kapan saja kecuali di waktu-waktu yang terlarang untuk melaksanakan shalat.
Shalat Taubat dikerjakan minimal 2 rakaat.
berikut ini tata cara shalat Taubat
1. Hendaklah berwudhu terlebih dahulu
2. berniat shalat Taubat
"saya niat shalat taubat dua rakaat menghadap kiblat lillahi ta'ala, Allahu Akbar.
3. melaksanakan rukun dan sunnah shalat seperti shalat wajib, mulai dari takbirotul ihram (diiringi dengan niat didalam hati) sampai Salam.
4. Dzikir sesudah shalat
5. Membaca Doa Taubat
“Aku mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat (kembali) kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat dzalim, yang tiada lagi mempunya untuk dirinya sendiri mudharat ataupun manfaat, hidup, mati ataupun bangkit dari kematian nanti.”
6. Memperbanyak wirid sayyidul Istighfar
“Wahai
Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang di sembah selain Engkau. Engkau yang
menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai
perjanjian-Mu sebats kemampuanku. Aku berlindung kepad-Mu dari kejahatan yang
ku perbuat. Kepada-Mu aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui
dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain
Engkau”.
Posting Komentar
0 Komentar