Kisah Nabi Nuh dan Banjir Bandang
Kisah Nabi Nuh dan Banjir Bandang
Nabi Nuh adalah salah satu dari 25 Nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam. Pada kisah Nabi Nuh terdapat peristiwa yang sangat besar yakni terjadinya banjir bandang. Banjir tersebut sengaja Allah kirimkan sebagai adzab kepada umat Nabi Nuh karena tidak mau mengikuti ajaran Nabi Nuh dan selalu berbuat kemaksiatan dan dosa.
Namun
sebelum peristiwa itu terjadi Nabi Nuh sudah mendapatkan petunjuk dari Allah
SWT untuk membuat kapal besar agar Nabi Nuh beserta pengikutnya yang setia dan
binatang ternak bisa terselamatkan dari Azab Allah SWT.
Nabi Nuh Hidup selama
seribu tahun kurang 50 tahun. Hal ini bisa kita ketahui dari alqur’an surat
ke-29 Al-Ankabut ayat 14, Allah SWT berfirman :
"Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka di timpa banjir besar
dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (Qs. Al-Ankabut 29 : 14)
Dikisahkan bahwa Nabi Nuh
AS berdakwah kepada kaumnya (Bani Rasib) yang menyembah berhala berupa patung
patung. Dengan menyembah berhala dan patung – patung mereka yakin akan
mendapatkan harta dan keberkahan.
selama kurun waktu 500
tahun Nabi Nuh mendakwahi kaum Bani Rasib dengan segala daya upaya dan tanpa
putus asa agar keluar dari kemusyrikan dan kembali ke jalan yang di ridhoi
Allah SWT.
Hari demi hari bulan demi
bulan tahun demi tahun Nabi Nuh terus berdakwah meskipun ujian semakin berat. Bukan
hanya cacian dan makian yang di dapat bahkan ancaman dari kaum bani Rasib. Bahkan
mereka berani menantang Nabi Nuh AS untuk menurunkan azab kepada mereka,
sehingga berkatalah Nabi Nuh “ hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu
kepada kalian. Jika Allah menghendaki dan kamu sekali kali tidak akan dapat
melepaskan diri”.
Sampai pada waktunya tiba
Allah SWT memberi perintah kepada Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera atau kapal
besar untuk menghindari bencana yang akan diturunkan kepada kaumnya.
Pada saat membuat kapal kaum Bani Rasib tak henti henti nya mentertawakan dan mengejek Nabi Nuh AS dan pengikutnya. bahkan diantara mereka ada yang melemparkan kotoran.
Nabi Nuh AS dan pengikut setianya terus mengerjakan kapal
dengan menggunakan kayu sampai selesai.Nabi Nuh lalu mengajak kaumnya untuk
masuk ke dalam perahu dan tak lupa pula binatang binatang.
Langit mulai mendung, petir bergemuruh, hujan pun turun
dengan sangat lebatnya tak berhenti sampai 3 hari berturut turut. Kapal Nabi
Nuh AS mulai terangkat karena air mulai tinggi. Tidak ada tempat yang paling
aman dari banjir tersebut kecuali kapalnya Nabi Nuh AS.
Posting Komentar
0 Komentar